Kopashas.com, Jambi – Tindak lanjut audiensi sopir truk batubara, Gubernur Al Haris Gelar rapat optimalisasi angkutan batubara. Rapat ini di lakukan di Ruang VIP Rumah Dinas Gubernur Jambi pada Sabtu 13/1. Tampah hadir dalam kesempatan ini Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman, Ketua DPRD Provinsi Jambi H. Edi Purwanto. Juga perwakilan TNI-Polri, pengusaha dan asosiasi batubara dan Asisten II Setda Provinsi Jambi, Johansyah SE,ME.
Kemudian dalam rapat optimalisasi angkutan batubara, Gubernur Al Haris menjelaskan terkain Ingub yang di keluarkan. Agar pemerintah dapat mengoptimalkan penggunaan jalur sungai untuk mengangkut batubara.
“Saya sengaja mengundang Bapak Ibu siang hari ini untuk mempelajari persoalan kemacetan di Jambi dalam rangka angkutan. Saya sudah membuat Ingub untuk sementara semua memakai jalur sungai. Tugas saya yang pertama adalah agar teman-teman pengusaha tambang ini paling tidak membuat jalan hauling nya ke sungai,” ujar Gubernur Al Haris.
Pemprov Jambi Siapkan Strategi
Ia juga menyampaikan bahwa Pemprov Jambi telah menyiapkan rencana dan strategi untuk gagasan ini.
“Jambi ini ada waktu kurang lebih 7 bulan kondisi air kita bagus, lumayan bagus bisa tongkang 3000 ton bisa di lalui. Kemudian mulut tambang ke pelabuhan pun kalau misalnya teman-teman ini punya pelabuhan yang terdekat ini pun lancar. Saya kira tidak butuh waktu selama ini dari Mandiangin, Kotoboyo kalau lagi macet merayap sampai berhari-hari, sampai dua hari di jalan. Nah inilah menimbulkan masalah bagi kita,” kata Gubernur Al Haris.
“Daerah kita punya kewajiban, ada 32 perusahaan tambang yang harus memberikan pasokan kepada PLN, ada 32 perusahaan di Jambi. Oleh karena itu saya minta kita semua tolong di pahami para pengusaha, asosiasi agar kita membuat semua serius untuk dorong agar ada jalan tambang. Minimal jalan dari mulut tambangnya ke sungai. Untuk pembangunan jalan ini, kita orientasinya jangka panjang, karena di Jambi ini kita masih punya 3 sampai 4 miliar batubara dan masih banyak lagi yang belum digali potensinya,” imbuh Gubernur Al Haris.
Di sisi lain, Sekda Sudirman juga menyampaikan, ada dua hal penting yang di bahas dalam rapat ini. Yaitu pembangunan jalan khusus batubara dan optimalisasi penggunaan pengangkutan batubara melalui jalur sungai.
“Ketika batubara ini mengalami kemacetan maka kita harus mendorong dua hal yang harus terealisasi yaitu jalan khusus batubara dan optimalisasi jalur sungai. Nah, untuk sampai pada tahap optimalisasi jalur sungai itu, hal-hal teknis harus di bicarakan, itu kita memperoleh informasi dari lima perusahaan yang selama ini telah menggunakan jalur sungai. Kita mintakan komitmennya untuk membantu pemerintah untuk menampung dari angkutan batubara yang akan lewat kesitu dan terusannya akan menuju sungai. Alhamdulilah komitmen dari perusahaan tersebut bersedia,” kata Sekda.
Jalan Khusus Tetap Terus Diperjuangkan
Selanjutnya, Sekda Sudirman mengatakan terkait dengan jalan khusus batubara harus terus di perjuangkan. Karena itu adalah salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan angkutan batubara.
“Tiga perusahaan yang membangun jalan khusus ini ketika ada masalah maka pemerintah turun. PT. SAS yang di beri mandat untuk membangun jalan khusus batubara ada masalah, Pemprov juga turun. PT. Putra Bulian menghadapi masalah terkait dengan tanah-tanah yang tidak mau di bebaskan lahannya yang menjadi jalur khusus batubaranya kita juga turun. PT. Inti Tirta juga begitu, ketika menghadapi masalah Pemprov juga turun. Komitmen untuk membangun jalan khusus batubara ini bukan hanya komitmen pemerintah saja tetapi pemegang IUP. Para pengusaha tersebut memiliki komitmen yang sama untuk segera merealisasikannya,” ucap Sekda.
“Rapat hari ini merumuskan masalah teknisnya untuk mencari formula-formula penyelesaiannya. Bagaimana jika menggunakan jalan khusus, bagaimana komitmennya. Kemudian kesepakatannya antara pemilik pelabuhan itu dengan pemegang IUP bagaimana, itu nanti di bicarakan,” pungkas Sekda.