Rektor UIN STS Jambi Apresiasi Sikap Tegas Gubernur Al Haris Tutup Jalan Nasional Bagi Angkutan Batubara

Uncategorized130 Dilihat

Kopashas.com, Jambi – Rektor UIN STS Jambi apresiasi sikap tegas Gubernur Al Haris tutup jalan nasional bagi angkutan batubara. Asad Isma mengatakan bahwa angkutan batubara sekarang mendominasi jalur transportasi, yang mengurangi daya saing daerah di Provinsi Jambi. Angkutan barang-barang komoditas lainnya menjadi terhambat karena sulit untuk sampai ke Kota Jambi melalui jalan nasional. Akibatnya, biaya produksi barang-barang tersebut terpengaruh.

“Belum lagi akses transportasi masyarakat secara umum sangat terganggu, terjadi kemacetan di mana-mana. Sampai-sampai ambulance pun susah lewat. Belum lagi kasus kecelakaan cukup tinggi,” terang Rektor UIN STS Jambi Asad Isma, kepada media, Selasa 23/1. Selain itu, Bang Asad -sapaan akrab Asad Isma, menyesalkan adanya tindakan anarkis saat demo para sopir batubara Senin 22 Januari 2024 lalu.

“Pemerintah sudah selayaknya harus selalu membuka diri terhadap berbagai aspirasi dan kritik. Karena ini merupakan wujud dari hak dalam hal kebebasan masyarakat untuk berekpresi. Namun, dalam hal ini hendaknya dijalankan secara elegan dan beradab, tidak perlu dilakukan secara anarkis,” jelasnya.

BACA JUGA: BEM UIN Jambi Dukung Langkah Tegas Gubernur Tutup Jalan Nasional Untuk Operasional Angkutan Batu Bara

Asad Isma Pinta Pemerintah Buat Kebijakan Khusus

Dalam hal nasib para sopir truk batubara, Bang Asad meminta pemerintah membuat kebijakan khusus untuk membantu para sopir dan keluarganya. Yang akan berdampak ekonomi karena mereka tidak dapat bekerja lagi.

“Sementara kebutuhan cicilan kredit mobil menghantui mereka setiap bulan, kebutuhan rumah tangganya terdampak. Dan juga persiapan mereka menghadapi momen lebaran Idul Fitri sebentar lagi. Kita tidak memungkiri dulunya saat operasional pengangkutan truk batubara ini beroperasi, banyak yang tidak menganggur akhirnya bekerja menjadi sopir. Usaha rumah makan, perbengkelan, dan parkir kendaraan tumbuh di mana-mana. Tapi sayangnya, memang kegiatan itu juga terdampak terhadap aktivitas lain dan terasa mengganggu aktivitas lainnya itu,” bebernya.

Selanjutnya ia meminta tanggung jawab dan komitmen dari pemilik dan pemodal tambang terhadap sopir-sopir batubara. Serta komitmen mereka untuk mencapai tujuan penyelesaian jalur batubara tertentu.

“Pengusaha tambang batubara jangan lepas tangan. Harus aktif berperan serta menyelesaikan masalah ini. Selesaikan jalur khusus batubara dan carikan solusi yang bijak terhadap sopir-sopir yang sekarang ini belum bisa bekerja. Jangan semuanya dibebankan kepada pemerintah daerah, dan pengusaha seolah-olah lepas tangan,” tutur Bang Asad.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar