Rakorwil Dema PTKIN se-Indonesia Wilayah Sumatera 1, Edi Purwanto: Peran Mahasiswa Sebagai Agent of Change

Uncategorized285 Dilihat

Kopashas.com, Jambi – Rakorwil Dema PTKIN se-Indonesia Wilayah Sumatera 1, ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut. Kegiatan yang di laksanakan pada Kamis 25/1 di Gedung Amphiteater Wings B, UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi.

Dalam momen tersebut, ia turut mengenang kembali saat ia menjadi Presma BEM UIN STS Jambi periode 2003-2004. Pihaknya juga menceritakan bagaimana dalam masa kepemimpinannya terdapat beberapa demonstrasi.

Kemudian dalam acara Rakorwil Dema PTKIN se-Indonesia Wilayah Sumatera 1, hadir staff ahli bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia, Tema Wisman. Lalu terdapat Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan, Nazori. Serta Ketua Koordinator Pusat Dema PTKIN se Indonesia wilayah Sumatera, Syahrus Sobirin dan sejumlah pengurus Dema UIN STS Jambi.

BACA JUGA: Hadiri Rapat Penggunaan Jalan Batu Bara, Ketua DPRD Edi Purwanto Tekankan Jalan Khusus Harus Segera Dibangun

Selanjutnya ia mengatakan bahwa menjadi mahasiswa mengharuskan menjadi pribadi yang kritis serta memiliki analisis dalam kontrol sosial. Karena di ketahui bersama bahwa mahasiswa juga sebagai agen perubahan. Meskipun pemerintah memiliki kontrol kelembagaan, seperti halnya inspektorat, mahasiswa juga berpartisipasi dalam kontrol sosial pemerintah.

“Namun memang kontrolnya macam-macam, ada yang turun ke jalan, diplomasi, diskusi, audiensi ini yang di lakukan. Mahasiswa ini agen of change dan sebagai kontrol sosial dalam kebijakan pemerintah,” ujarnya.

“Kami menerima selama ini di DPRD sangat terbuka menerima sejumlah masukan dan selama ini. Alhamdulillah kita selalu berdiskusi dengan mahasiswa yang akhirnya banyak dari hasil diskusi itu jadi kebijakan politik daerah,” tambahnya.

Edi Purwanto juga mengatakan bahwa di harapkan mahasiswa tidak terjebak pada budaya yang merugikan karena kemajuan zaman. Ideologi transnasional, internet, informasi tanpa batas, dan hoaks adalah tiga ancaman bagi generasi muda yang akan datang.

“Maka saya berpesan agar mahasiswa tetap pada idealisnya dan terus berfikir kritis. Untuk terus mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah dengan cara yang baik,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *