Kopashas.com, Jambi – Gubernur Al Haris Menyuarakan Aspirasi Petani Sawit Tanjung Jabung Timur. Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (ASPEKPIR) DPD I Jambi, Workshop Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) diadakan di Ballroom Hotel BW Luxury Jambi pada Rabu, 6 Maret 2024. Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia secara langsung mendukung agenda tersebut.
Pada agenda kegiatan ini, Gubernur Al Haris menyampaikan usulan dari para petani yang ada di Tanjung Jabung Timur. Terkait dengan penambahan kuota PSR kepada petani.
“Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Pak Menteri dan Juga Pak Dirjen. Bahwa Provinsi Jambi Alhamdulillah dari 2017 sampai saat ini sudah melakukan PSR sebanyak 23 ribu hektar, kedua, untuk tahun ini kita di alokasikan sebanyal 15 ribu hektar. Oleh karena itu saya kembali mengucapkan terima kasih banyak, ini merupakan sebuah kepercayaan kepada kita semua. Mari kita tuntaskan dengan bersama-sama terutama dengan melengkapi dokumen yang diminta,” Ujar Al Haris
“Kemudian ada juga usulan dari teman-teman di Tanjung Jabung Timur itu mengusulkan penambahan 2 ribu. Mohon pak Dirjen bisa menambahkan lagi untuk Kabupaten Tanjung Jabuung Timur,” Sambungnya.
BACA JUGA : Peraturan Ketat Untuk Pengusaha Tambang Batu Bara, Agar Angkutannya Tetap Beroperasi
Dalam sambutan dan arahannya, Gubernur Al Haris menyatakan bahwa tanaman sawit Indonesia adalah salah satu komoditas unggulan. yang bertanggung jawab atas peran strategis dalam pembangunan negara. Provinsi Jambi sangat membantu pembangunan daerah tersebut, salah satunya.
Kemudian pihaknya menyatakan bahwa luas perkebunan rakyat tanaman sawit Provinsi Jambi pada tahun 2022 adalah 115.290 hektar, tetapi naik menjadi 115.318 hektar pada tahun 2023, berdasarkan data statistik.
“Hal ini dipengaruhi tingginya kontribusi komoditas sawit. Serta meningkatnya kinerja ekspor baik yang berasal dari CPO maupun ragam produk turunannya seperti biodiesel dan oleochemical,” ungkap Gubernur Al Haris.
Permintaan Gubernur Al Haris Pada PTPN IV
Gubernur Al Haris juga meminta PTPN IV (Palm Cou) untuk membangun hubungan emosional dengan Koperasi Unit Desa (KUD) karena hanya ada empat KUD di Provinsi Jambi saat ini.
“Kita juga minta kedepan adanya hubungan emosional antara PTPN IV (Palm Cou) sebab dulu kita memiliki 22 KUD akan tetapi saat ini hanya tinggal 8 KUD. Untuk itu perlu dibenahi kembali mungkin pola kerjasama yang membangun hubungan tidak harmonis dengan petani. Kami berharap kedepan untuk disambungkan kembali karena PTPN IV adalah BUMN milik bangsa yang harus kita jaga bersama,” kata Gubernur Al Haris.
“Saya berharap workshop ini dapat memberikan pencerahan sekaligus langkah konkret dalam mendukung sektor perkebunan. Serta berdampak terhadap meningkatnya kesejateraan para petani PIR di Provinsi Jambi,” pungkas Gubernur Al Haris.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Aspekpir Setiyono mengatakan, peserta bimbingan teknis ini dihadiri dari 2 provinsi yaitu Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat. “Peserta bimtek yang hadir sangat bersemangat dengan harapan bisa mendapatkan ilmu mengenai kelapa sawit ini,” kata Setiyono.
Sementara itu, Direktur Utama PTPN IV (Palm Cou) Jatmiko K. Santoso mengatakan, program peremajaan sawit rakyat (PSR) dengan pola kemitraaan telah diatur dalam Permentan 03 tahun 2022 dengan pelaksanaannya telah melewati berbagai proses.
1 komentar