Kopashas.com, Jambi – Kajian pembangunan jalan PT.SAS disampaikan langsung Sekda Provinsi Jambi. Pernyataan ini di lontarkan langsung olehnya dalam agenda peninjauan stockpile dan pelabuhan batu bara PT. Sinar Anugerah Sukses (PT.SAS). Yang berada di Aurduri Kota Jambi, pada Jum’at 5/1.
Pihaknya menuturkan, dari sisi peninjauan lapangan, sisi kajian yuridis dan izin-izin yang sudah di peroleh dapat di sampaikan bahwa pekerjaan ini bisa di teruskan.
“Saya pikir sudah bisa terus berjalan, tinggal bagaimana menegosiasikan dengan masyarakat yang terdampak secara khusus. Ada 8 rumah tadi yang berdekatan dengan jalan, bukan dengan stockpile. Nanti barangkali dampak-dampak seperti kebisingan, debu, nanti bisa di pahami oleh PT. SAS sesuai dengan Amdal,” ungkap Sekda.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya turut menegaskan bahwa setelah peninjauan ini tim akan kembali bertemu untuk memutuskan rekomendasi yang akan di lakukan.
“Tahap selanjutnya adalah hasil dari turun ke lapangan ini kita rumuskan terlebih dahulu oleh tim, akan di informasikan seperti apa rekomendasinya. Kalau memang bisa jalan silakan jalan, sekarang bagaimana pendekatan PT. SAS kepada masyarakat,” pungkas Sekda.
Potensi Dampak Pembangunan Masuk Dalam AMDAL
Di lain sisi, selaku Direktur PT. Sinar Anugerah Sukses (SAS), Fauzan menyampaikan. Bahwa segala kemungkinan potensi dampak yang akan timbul dari aktivitas batubara ini telah masuk dalam AMDAL.
“Skema dari ganti untung di lakukan dari negosiasi dengan masyarakat, kita sudah masuk kesana sebelum-sebelumnya dengan masyarakat, kedepannya tinggal kita dengan masyarakat. Dan sebelum ini semua bergulir kita sudah mengerjakan AMDAL, sudah masuk ke provinsi, ke pusat dan segala macam di situ. Ada bagian-bagian apa saja yang harus di kerjakan, ya lingkungan, semuanya sudah di susun dan di bentuk oleh undang-undang dan di peraturan. Kita hanya mengikuti saja, semuanya sudah tercantum dalam peraturan tersebut,” kata Fauzan.
Selanjutnya, Direktur PT. SAS ini juga meyakinkan kepada masyarakat, dari keberadaan stockpile ini tidak akan ada yang menyebabkan kerusakan dan polusi.
“Reduksi dari debu masih bisa terkurangi oleh penghijauan. Ada 2 sampai 3 hektar menampung, ada truk, bis tapi itu tidak lama langsung dari situ masuk langsung ke tongkang langsung jalan dan langsung jalan aliran sungai. Kita juga bikin gorong-gorong untuk mereduksi dan mencegah batu jatuh ke sungai. Kita akan tunggu keputusan dari tim,” tutup Fauzan.